Tapi menurut saya, mending gk usah di usahakan lagi minta perpanjangan
waktu untuk membayar diyat tersebut....EKSEKUSI AJA, PERCUMA BUANG2 WAKTU HANYA
UNTUK PELAKU KRIMINAL Ini alasannya: Indonesia jangan terlalu membela Satinah,
selamatkan Indonesia dari pemerasan Satinah itu adalah seorang kriminal, dia
terbukti dan mengakui melakukan pencurian dan pembunuh, Orang Indonesia itu
aneh, pencopet aja digebukin sampe mati, giliran ada TKI yang melakukan kejahatan lebih besar, dihukum sesuai
hukum disana, malah dibela. Jangan salah, pencopet yang punya motor juga bayar
pajak, mereka juga ikutan nyetor duit buat Indonesia, jadi alasan membela Satinah itu karena dia seorang TKI yang mendapat julukan pahlawan
devisa itu ga bisa diterima ini kasusnya per individu, bukan TKI secara umum. Sekali lagi, kasus ini adalah kasusnya Satinah
sebagai individu,gk pantes sebuah negara ngeluarin duit dari APBN yang notabene
adalah milik semua penduduk untuk kepentingan satu orang saja, pun satu orang
itu adalah seorang kriminal yang sedang berada di luar negeri. Duit 21 miliar
itu kebanyakan dan nilainya ga masuk akal,ketimbang buat nyelamatin 1 orang, mending duitnya dipake buat membantu korban bencana alam, bangun sekolah, ato perbaikan jalan. Semua
pekerjaan itu ada risikonya, tukang ojek berisiko kecelakaan,guru berisiko
ketemu murid bandel,polisi berisiko digebukin preman pasar,jadi TKI di Saudi ya
risikonya ketemu majikan sinting dan hukum yang nyeleneh. Satinah seharusnya
paham risiko apa yang dia hadapi memilih bekerja sebagai seorang TKI di Saudi
dan seharusnya dia bisa lebih berhati2 dalam bertindak (apalagi sampai
melakukan kejahatan) ato kalo ga mau ambil risiko, ya jangan kerja disana..
banyak kok kerjaan yang halal juga di Indonesia. Jika merasa bahwa Satinah
tidak sepantasnya dihukum mati atas apa yang dia lakukan, menganggap bahwa
Satinah tidak bersalah atau hukumannya terlalu berat, maka tindakan yang seharusnya kita lakukan adalah melakukan protes terhadap hukumnya, pengadilannya, bukan malah membayar ganti rugi. Klo kita ikut
membayar sesuai tuntutan mereka, itu artinya kita setuju dengan proses
pengadilan dan hukum yang kita anggap nyeleneh itu, banyak TKW di Arab saudi yg
terbengkalai di kolong jembatan.. Darpada buat nyelametin 1 orang pembunuh mending buat mulangin
ratusan TKW di kolong jembatan ke Indonesia. Jangan sampai kasus Darsem
terulang.. Darsem adalah TKI yang sebelumnya hampir dipancung, tapi ketika duit
sumbangan terkumpul dan dia gk jadi dihukum, duit sumbangannya malah dipake
berfoya2. Si Darzem yang sebelumnya terkesan sebagai manusia yang terdzolimi berubah
jadi toko emas berjalan,Jadi intinya........ EKSEKUSI, SELAMATKAN UANG NEGARA.
Nama :
Supardi putra munggaran
Kelas : 1IA10
NPM :58413699
Tidak ada komentar:
Posting Komentar