Minggu, 12 April 2015

METODOLOGI PENILAIAN WEB

Web rankings itu banyak sekali dan salah satunya Quantcast rankings. Quantcast adalah perusahaan periklanan digital khusus dalam pengukuran kepemirsaan dan iklan realtime. Menyampaikan pada janji iklan yang lebih relevan memerlukan pemahaman mendalam tentang khalayak online. Sebagai pelopor pengukuran kepemirsaan langsung pada tahun 2006, Quantcast hari ini pemahaman terbaik dari penonton digital di seluruh web, yang memungkinkan pemasar dan penerbit untuk membeli dan menjual iklan bertarget yang paling efektif dalam skala yang signifikan. Lebih dari 1.000 merek bergantung pada Quantcast untuk iklan real-time.
Quantcast  memiliki dua produk utama yaitu:
  • ·         Quantcast Ukur
  • ·         Quantcast Iklan

Untuk produk Ukur bebas, dan membantu pemilik situs untuk memahami karakteristik dan demografi dari orang-orang yang mengunjungi situs mereka. Quantcast mencoba untuk membuat iklan online lebih efisien dan menyenangkan untuk semua orang. Untuk melakukan semua ini,  mereka mengumpulkan dan menganalisis informasi anonim tentang minat konsumen individu.Untuk situs diukur, jumlah lalu lintas diperbarui setiap hari dan bekerja secara 30-hari bergulir (statistik lalu lintas yang ditampilkan adalah dari 30 hari sebelumnya). Untuk situs non-diukur, data diperbarui setiap bulan.Quantcast menyediakan penonton dan data demografis untuk lebih dari 100 juta tujuan web yang telah memilih untuk berpartisipasi dalam Quantcast rank, termasuk website, video, widget, blog, dan kampanye iklan. Meskipun kita menyambut semua penerbit media digital dan pemasar untuk memiliki aset media mereka dihitung tanpa biaya, beberapa belum melakukannya-ini adalah situs non-kuantitatif.

Metodologi Penilaian web Quantcast 
  • Quantcast mengumpulkan data yang diukur dari jutaan tujuan web dan aplikasi mobile dikendalikan oleh penerbit diukur,semua data yang di kumpulkan adalah anonim dan tidak mengandung informasi pribadi.
  • Sistem Quantcast dilakukan dengan menggunakan informasi penggunaan internet anonim. Dan mereka mengandalkan data pihak ketiga untuk mengukur sifat yang tidak dihitung, yang berasal dari berbagai set data sampel yang dikumpulkan dari ISP dan penyedia Toolbar


Kita tinggal masuk ke webnya dan bisa langsung mencari web yang pengen kita ketahui data ranknya,misalkan kita pengen mengetahui rank dari google


Setelah data ini keluar ternyata rank google berada di urutan no 1 dan sekitar 203.860.665 yang mengakses properti dari online dan mobil web, dan rank google meningkata dan ada sedikit penurunan.

Informasi untuk laporan Bunga Pemirsa berasal dari cookie Quantcast atau aplikasi mobile yang telah terintegrasi SDK Quantcast itu. Karena beberapa browser tidak mendukung cookies pihak ke-3, laporan-laporan ini mungkin merupakan bagian dari aktivitas pengguna dan bukan komposisi keseluruhan lalu lintas situs Anda.Selain itu, beberapa data dalam laporan dapat dihapus bila ambang batas diterapkan untuk mencegah menyimpulkan identitas pengguna individu,Akhirnya, ketika melihat set data yang besar,kadang-kadang menggunakan sampling statistik.Teknologi Quantcast dimulai dengan sebagian pemahaman industri mendalam khalayak digital, dan menggunakan ini untuk menargetkan saluran penuh, dari menghasilkan kesadaran awal untuk mendorong pembelian aktual. Kombinasi unik ini memungkinkan Quantcast untuk membuat keputusan iklan terbaik ditargetkan untuk kinerja dan merek kampanye, pada setiap kesan individu.Dan laporan lalu lintas akan tersedia dalam waktu  4 sampai 6 hari. Demografi, geografi, gaya hidup, dan laporan bisnis yang tersedia dalam 4 sampai 6 minggu.




Rabu, 11 Maret 2015

PENGALAMAN PERTAMA MENGGUNAKAN INTERNET

Bicara tentang internet,di zaman sekarang siapa yang engga kenal sama yang namanya internet. Internet udah engga asing lagi buat semua orang terbukti dengan makin meningkatnya permintaan pasar akan gadget yang setiap tahunnya berganti model maupun fasilitas yang diciptakan menjadi hal yang sudah tidak tabu lagi. Zaman mulai berkembang pesat dan internet pun juga makin berkembang semakin canggih.

Pertama kali saya menggunakan internet yaitu pas zaman SMP bermula dari membuat email, dimana guru komputer memberikan tugas kepad saya untuk membuat email agar segala tugas sekolah bisa dikirim via email. karena dulu internet itu masih jarang yang menggunakan maka  membuat email juga harus ke warnet karena pada waktu itu akses internet sekolah juga belum mendukung jadi mau tidak mau saya memilih warnet sebagai pilihan untuk mengakses internet.Sepulang sekolah sebelum pulang kerumah,saya mampir dulu ke warnet untuk membuat email,lalu saya membuka browser dan mencari google.com yang mungkin anak zaman sekarang udah pada tahu,lalu saya mencari yang ada nama e-mailnya kemudian membuka dan mengklik daftar.Setelah itu keluar instruksi untuk mengisi formulir idenitas,saya isi semua sesusai identitas setelah semuanya selesai saya klik accept atau oke.Saya kira udah selesai tepati ada kesalahan di verivikasi kodenya, kemudian saya tulis berulang kali kode verivikasinya sampai semuanya bener dan baru saya bisa mendafatarkan emailnya.

Demikianlah carita tentang pengalaman saya menggunakan internet dan baru saya sadari internet selain memudahkan kita dalam mencari sesuatu yang ingin kita cari ternyata internet memberikan banyak manfaat  yakni  bisa untuk menjual barang,membeli barang dan bisa menambah wawasan kita.

Rabu, 05 November 2014

MEMBETULKAN DAN MENGEFEKTIFKAN KALIMAT

A.    Pengantar
Untuk membetulkan sesuatu, kita harus mengetahui dengan tepat letak kesalahan trlebih dahulu. Pada dasarnya kesalah itu dapat di bedakan menjadi dua yaitu kesalahan ejaan dan kesalahan tata bahasa.

B.    Kesalahan Kalimat
               
                Kesalahan kalimat dapat dibedakan menjadi dua segi, yaitu kesalahan internal dan kesalahan eksternal.
a.   Kesalahan Internal adalah kesalahan kalimat yang diukur dari unsur-unsur dalam kalimat. Sedangkan kesalahan eksternal diukur dari unsur luar kalimat yang bersangkutan.Kesalahan dari segi internal ini dapat dipilah dari beberapa tipe, tipe pertama adalah kesalahan kandungan isi yang menyebabkan kalimat menjadi tidak logis seperti contoh di bawah ini:
1.      Dengan penggunaan bahan bakar alternatif efektif untuk pelestarian alam. Seharusnya kata pemakaian dihilangkan  dan kalimatnya akan menjadi Dengan bahan bakar alternatif efektif untuk pelestarian alam.
2.      Kepada semua penonton konser meminta tanda tangan pada saat meet and greet. Seharusnya menjadi semua penonton konser meminta tanda tangan pada saat meet and greet.
Tipe yang kedua adalah kesalahan karena ketidaklengkapan seperti contoh dibawah ini :
1.      Keadaan konser sangat berantakan dan jadwalnya tidak sesuai. Sehingga para penonton kecewa dan meninggalkan konser tersebut.
Kalimat kedua pada teks tersebut hanya diisi keterangan, lebih baik jika kalimat itu diintegrasikan menjadi satu dengan kalimat sebelumnya seperti berikut ini.
Keadaan konser sangat berantakan dan jadwalnya tidak sesuai sehingga para penonton kecewa dan meninggalkan konser tersebut.

Membetulkan Kesalahan Kalimat
Ada beberapa jenis kesalahan dalam menyusun kalimat.
1.      Kalimat tanpa Subjek
Dalam menyusun sebuah kalimat seringkali dengan kata depan atau preposisi, lalu verb nya menggunakan bentuk aktif atau berawalan men- baik dengan dengan atau tanpa akhiran kan. Contoh :
1.           Bagi yang merasa kehilangan anggota keluarga harap ke meja informasi.
2.           Untuk kelancaran acara tersebut dibutuhkan kerjasama para panitia.
Untuk membetulkan kalimat diatas dapat dilakukan dengan :
a)          Menhilangkan kata depan pada masing masing kalimat tersebut
b)          Mengubah verba pada kalimat tersebut, misalnya dari aktif menjadi pasif.
Jadi kemungkinan pembetulan kedua kalimat adalah :
(1)        Yang merasa kehilangan anggota keluarga harap ke meja informasi.
(2)        Kelancaran acara tersebut dibutuhkan kerjasama para panitia.

2.           Kalimat dengan Objek Berkata Depan
Kesalahan yang telah dibicarakan diatas dapat dikatakan sebagai kesalahan pemakaian kata depan pada awal kalimat yang biasanya diduduki subjek dan juga sering di temukan pada objek. Contoh :
(1)   Pak camat sedang menjelaskan tentang penggunaan pupuk yang baik dan benar kepada warganya.
(2)   Dalam setiap kesempatan mereka tidak bosan bosannya mendiskusikan tentang dampak positif pembuatan waduk
Kalimat (1) dan (2) dapat dibetulkan dengan menghilangkan kata depan mengenai pada kalimat (1) dan tentang pada kalimat (2) menjadi seperti di bawah ini.
(1)   Pak camat sedang menjelaskan penggunaan pupuk yang baik dan benar kepada warganya.
(2)   Dalam setiap kesempatan mereka tidak bosan bosannya mendiskusikan dampak positif pembuatan waduk.

3.           Kontruksi Pemilik Berkata Depan
Kesalahan pemakaian kata depan lain yang ditemui pada kontruksi frasa: termilik + pemilik.Secara berlebihan sering ditemui adanya kecenderungan mengeksplisitkan hubungan antara termilik dengan pemilik dengan memekai kata depan dari atau daripada Contohnya :
(1)        Kebersihan lingkungan adalah kebutuhan dari warga
(2)        Buku buku daripada perpustakaan perlu ditambah.
Kontruksi frasa yang sejenis dengan kebutuhan dari warga dan buku buku daripada perpustakaan ini sering kita dengar dalam pidato pidato, misalnya :
(3)        Biaya dari pembangunan jembatan ini; kenaikan daripada harga harga barang elektronik.
Dalam karangan keilmuan kontruksi frasa yang tidak baku seperti di atas hendaknya dihindari karena dalam bahasa Indonesia hubungan “termilik + pemilik” bersifat implisit.

4.           Kalimat yang ‘pelaku’ dan verbanya tidak bersesuaian
Dalam kalimat dasra, verba dapat dibedakan menjadi verba yang meuntut hadirnya satu ‘pelaku’ dan verba yang menuntut hadirnya lebih dari satu ‘pelaku’. Contoh :
(1)        Dalam perkelahian itu dia berpikul-pukulan dengan gencarnya.
(2)        Dalam seminar itu dia mendiskusikan perubahan sosial masyarakat pedesaan sampai berjam jam.
Dalam kalimat 1 verba berpukul pukulan menuntut hadirnya dau pelaku yaitu dia dan orang lain, misalnya Iqbal. Demikian pula dengan kalimat 2 diperlukan hadirnya pelaku sebagai mitra diskusi, misalnya para pakar.
(1)        Dalam perkelahian itu dia berpukul pukulan dengan Iqbal.
(2)        Dalam seminar itu, dia mendiskusikan perubahan sosial masyarakat pedesaan  dengan para pakar.

5.           Penempatan yang slah kata aspek pada kalimat pasif berpronomina
Menurut kaidah, kanstruksi pasif berpronomina berpola aspek + pronomina +verba dasar. Kesalahan yang sering terjadi ialah penempatan aspek di antara pronomina dengan pronomina dengan verba. Contohnya :
                (1a) Saya sudah katakan bahwa....
                (1b) kita sedang periksa....
Bentuk bentuk seperti contoh diatas dapat dibetulkan dengan memindahkan kata aspek kedepan pronomina menjadi sebagau berikut:
                (1a) sudah saya katakan bahwa....
                (1b) sedang kita periksa.....

6.           Kesalahan Pemakaian Kata Sarana
Dalam menyusun kalimat sering dipakai kata sarana, kata sarana itu dapat berupa kata depan dan kaya penghubung. Kesalahan yang sering terjadi yaitu pada pemakaian kata depan di,pada,fan dalam. Contohnya :
(1)        Di saat istirahat penyuluh mendatangi petani.
(2)        Dalam tahun 1965 terjadi pemberontakan G30S/PKI.
Kata depan di (1) seharusnya adalah pada; kata depan dalam (2) seharusnya adalah pada.
Adapun kesalahan pemakaian kata  penghubung umumnya terjadi karena ketidaksesuaian antara pemakaian kata penghubung dan makna hubunngan antarklausanya.

C.Efektifitas kalimat
1. Kurang Padunya Kesatuan Gagasan
Telah kita ketahui bahwa setiap tuturan terdiri atas beberapa bagian atau setuan gramatikal. Agar tuturan itu memiliki setauan gagasan, satuan-satuan gramatikalnya harus lengkap. Perhatikan contoh berikut.
setelah bangun pagi, emon ingin menerapkan gaya hidup sehat dengan lari pagi, Emon lari   pagi di lapangan dekat rumahnya. Lapangannya sangat indah dan sejuk.
Pada kalimat satu memang tidak memiliki kesatuan gagasan, bahkan merupakan tuturan yang janggal, kejanggalan itu menunjukan antara gagasan yang pertama dengan kalimat kedua dan ketiga, tapi jika kita dapat telaah dengan baik semua kalimat itu menjurus ke satu gagasan pokok yaitu menerapkan gaya hidup sehat.
Kurang ekonomis pemakaian kata
Contoh kalimat
1.      Mempedulikan mengenai urusan teman
2.      Berpidato tentang lingkungan hidup
Kalimat yang benar
1.        Mempedulikan urusan teman
2.       Berpidato lingkungan hidup
Demi penghematan itu, sebuah kalimat majemuk pun dapat diringkas menjadi kalimat tunggal
Kalimat majemuk:
Ø kepatuhan berkendara bukan hanya di lakukan oleh polisi saja melainkan oleh semua pengendara
menjadi
Ø Kepatuhan berkendara dilakukan oleh polisi dan  semua pengendara.
Atau
Ø Kepatuhan berkendara dilakukan oleh semua pengendara dalam perjalanan.


Rabu, 22 Oktober 2014

Pembentukan lebih lanjut

Kata-kata yang diawali dengan konsonan hambatan bliabial tak bersuara /p/ contohnya: parkir, pasang. Jika mendapat awalan meng- dan peng- atau peng-an, menjadi memarkir, memasangkan; pemarkir, pasangan.Kata-kata serapan yang diawali dengan konsonan hambatan apiko dental tak bersuara /t/ contohnya: tembus, terus. Apabila dibentuk dengan awalan meng- menjadi menembus, menerus. Jika dibentuk dengan peng-an menjadi penerus.Kata ‘tekel’ (dari tackle) tidak berterima jika dibentuk  menjadi menekel dan penekelan, yang berterima ialah men-tekel dan pen-tekel-an.bukan saja konsonan awalnya tidak mengalami peluluhan, melainkan juga diberi tanda hubung untuk mempertegas batas antara kata dasar dengan unsur-unsur pembentukannya, seperti contoh di atas yaitu men-tekel dan pen-tekel-an.
Konsonan hambatan labio-dental tak bersuara /f/ dulu disesuaikan dengan system fonologi bahasa indonesia menjadi /p/. Contohnya: potong menjadi memotong dan pemotong; fitnah menjadi memfitnah dan pemfitnahan.
Konsonan hambatan dorso-velar tak bersuara /k/ yang mengalami kata-kata kunci, kacau luluh apabila mendapat awalan meng- atau konfiks peng-an. Contohnya: kunci menjadi mengunci atau pengunci; kacau menjadi mengacau dan pengacau.Kata-kata serapan yang diawali dengan fonem geseran apiko-dental tak bersuara /s/ ada yang mengalami peluluhan dan ada yang tidak. Contohnya: susun menjadi menyusun dan penyusun; simpan menjadi menyimpan dan penyimpan.

.kata-kata yang masih terasa asing mendapat perlakuan yang berbeda, contohnya pada kata “sinkrun” dan  “sistematis”, jika mendapat awalan meng- dan  peng-an menjadi mensinkrunkan dan pensinkrunan, mensistematiskan dan pensistematisan.Kata dasar yang diawali oleh gugus konsonan /pr/ seperti pada protes jika mendapat awalan meng-/p/ tidak akan luuh menjadi memprotes tetapi jika mendapat konfiks peng-an /p/-nya lulu menjadi pemrotesan.Kata serapan yang diawali oleh gugus konsonan /kr/, /k/-nya tidak akan hilang bila mendapat awalan meng-. Contohnya: kropos menjadi mengkropos, tetapi akan lebur apabila awalan peng- atau penga-an menjadi pengroposan dan pengropos.

Kata-kata serapan yang diawali dengan gugus konsonan /tr/, /st/, /sk/, /sp/, /pl/, /kl/, konsonan yang awalnya tidak pernah mengalami peleburan baik dalam pembentukan dengan awalan meng-, peng-, maupun konfiks peng-an. Contoh mentraktor, pentraktor; menstatis, penstatis.Kata-kata serapan yang diawali oleh  gugus konsonan yang terjadi atas tiga fonem dan fonem yang pertama berupa hambatan atau geseran tak bersuara, kalau ada, sudah tentu konsonan pertamanya  tidak pernah lebur apabila mendapat awalan meng- atau peng-.Kata-kata serapan tidak dapat mengalami perulangan sebagian yang berupa dwipurwa atau dwiwasana. Pada pengulangan dengan awalan konsonan awal pada suku ulangannya juga tidak luluh, contohnya: mempraktis-praktisan, mengkritik-kritik,menstabil-stabilkan.



Sumber        : Buku Universitas Gunadarma


Selasa, 14 Oktober 2014

UCAPAN DAN EJAAN


A.Ucapan:
     Bahasa Indonesia bagi sebagin besar penuturnya adalah  bahasa kedua.
B.Ejaan:
1.      Pengantar
       Ejaan penting sekali artinya dalam kaitanya dengan penggunaan bahasa Indonesia produktif tulis.
2.                 Penulisan Huruf
a.       Penulisan HurufKapital
Hurufkapital dipakai sebagai huruf pertama yang berhubungan degan nama Tuhan dan kitab suci. Untuk Tuhan kata gantinya pun ditulis dengen hurufkapital.
Contoh:           *Semoga Dia  tidak melupakan hamba-Nya
                        *Hanya Engkaulah yang kami sembah.
Dalam kaitanya dengan nama diri, gelar kehormatan, keturunan atau keagamaan, ditulis dengan hurufkapital.
Contoh:           *Nabi Adam
                        *Haji Pardi
Tentu saja terpisah dari nama diri, dalam pengertian umum, huruf-huruf tersebut ditulis dengan hurufkecil.
Contoh:           *Ani baru saja diangkat menjadi bidan
                        *Tahun ini pardi pergi naik haji.
Nama jabatan juga ditulis diawal dengan hurufkapital apabila dikaitkan denga nama instansi atau nama daerah sebagai pengganti nama diri.
Contoh:           *Gubernur Jawa barat
                        *Meneger Aqua
Nama diri atau nama lembaga yang terdiri atas beberapa kata,kata-kata tersebut diawali  dengan hurufkapital kecuali apabila kata tersebut berupa kata tegas.
Contoh:           *Teknologi Industri
                        *Supardi Putra Munggaran
Nama lembaga contoh nya:                 *Fakultas Teknologi Industri
                                                             

Kata presiden, gubernur, universitas, atau fakultas misalnya, dalam pengertian umum ditulis dengan hurufkecil.
Contoh:           *Suatu provinsi di kepalai oleh seorang gubernur
                        *Suatu negara dipimpin oleh presiden
Nama diri yang kemudian menjadi nama jenis, tidak perlu ditulis dengan hurufkapital.
Contoh:           *Adik membeli  mesin motor
                        *Berapa harga garam inggris?
Nama diri yang biasanya diawali hurufkapital itu juga ditulis dengan hurufkecil apabila diapit dengan awalan atau akhiran.
Contoh:            *Bahasa kearab-araban                       
                         *Masalah pribadi jangan di bawa kesekolahan.
b.      Huruf Tebal dan Huruf Miring
Kata-kata yang merupakan judul buku ini harus ditulis di beri garis bawah.
Contoh:           *Tata Bahasa Buku Indonesia
                        *Pedoman Bahasa Indonesia
Judul naskah yang belum diterbitkan sebagai buku seperti naskah skripsi, tesis, atau disertai cukup ditulis dalam tanda petik (“__”)
Contoh:            ”Penempatan awalan yang benar”
                        ”Frase nomina dalam bahasa indonesia”
 Judul tersebut kalo di cetak ditulis dengan huruf miring.
Contoh:            ”Penempatan awalan yang benar”
                        ”Frase nomina dalam bahasa indonesia”
3.     Penulisan Partikel dan Awalan
Awalan yang harus di tulis serangkai, yaitu adi-
Conton:                   *adimarga
                                *adikuasa
Kata anatara ditulis terpisah, tetapi antar- ditulis serangkai.
Contoh:                   *antarbangsa
                                *antarnegara
Kata maha apabila dirangkai dengan kata dasar ditulis serangkai.
Contoh:                   *mahakuasa
                                *mahaadil
Bentuk-bentuk lain yang dirangkai ialah awalan pra-, pasca-, pramu-, purna-, tuna-,
Contoh:                   *pascapanen
                                *prasejarah
Gabungan dua kata yang diapit oleh awalan dan akhiran juga ditulis serangkai.
Contoh:                   *menandatangani
                                *penanggungjawaban
Kata-kata yang ditulis serangkai ialah: padhal, daripad, barangkali,sekaligus, apabila, bilamana, jikalau,andaikata,manakala.
4.       Penulisan Bilangan
Bilangan ada yang ditulis dengan angka, ada yang harus ditulis dengan huruf. Bilangan yang menunjukan tahun,  jam,  tanggal, nomor rumah, harus ditulis dengn angka. Bilangan yang menunjukkan jumlah dari satu sampai sembilan ditulis dengan huruf, jumla seperti “dua juta rupiah” dapat juga ditulis dengan huruf, kecuali di dalam tabel atau grafik.
5.     .  Tanda Baca
Titik (.), koma (,), titik koma (;), titik dua (:), dan petik (“..”)
a.       TANDA TITIK (.)
Sudah kita ketahui  tanda titik dipakai untuk menandai berakhirnya kalimat.
Singkatan yang terdiri dari huruf-huruf kapital
Contoh:           *SMP
                        *SMA
Singkatan dengan  huruf kapital yang merupakan gelar yang diletakan di belakang nama tetap menggunakan titik di belakang tanda koma.
Contoh:        *Dr. Supardi putra munggaran, Izzati Amperaningrum, S.T. M.M
Singkatan yang menggunakan huruf kecil  menggunakan titik.
Contoh:        *atas nama         a.n.
                     *untuk beliau    u.b.


b.       TAND A KOMA (,)
Tanda koma juga digunakan  dalam kalimat majemuk yang anak kalimatnya mendahilui induk kalimatnya.
Contoh :               *Meskipun hujan,pardi pergi juga ke kantor
                             *Karena sakit, ia tidak jadi pergi ke jakarta.
Tanda koma digunakan juga untuk memisahkan dua kalimat yang setara yang dihubungkan dengan kata tetapi, atau, melainkan.
Contoh :               *Orang itu kaya, tetapi tidak kikir
                             *Yang sudah lulus bukan dia, melainkan pardi.
Tanda koma juga digunakan untuk memebatasi unsur-unsur dalam suatu perincian
Contoh:          *Jurusan-jurusan dalam Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ialah Jurusan Akuntansi, dan jurusan manajemen.

c.       TITIK KOMA (;)
Titik koma digunkan untuk memisahkan bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh:        *Semua murid diperlakukan sama; tidak ada yang dianakemaskan.

Dalam surat- surat kepuusan tanda tititk koma banyak digunakan untuk memebatasi kalimat- kalimat yang merupakan bagian dari konsideransi dan bagian dari isi petusan itu sendiri.
Contoh :               Mengingat bahwa           1................;
                                                                                2................;
                            Membingbing                    1................;
                                                                                2................;

d.      TITIK DUA (:)
Tanda tiik dua dipakai akhir suatu pernyatan yang lengkap dan diikuti ole rangkaian atau perincian.
Contoh:                                Perwakilan kelas 2IA04 yaitu: Pardi dan afif

Tanda titik dua juga digunakan untuk pemerian yang berbentuk formula
Contoh:                  Ketua                    : Pardi
                               Sekertaris             : Sri.
e.      TANDA PETIK (“..”)
Penggunaan tanda petik dalam petikan langsung tidak di cetak dengan huruf miring, melaikan tetep dicetak dengan suatu majalah pun tanda petik itu tetap digunakan.
f.        TANDA HUBUNG (-)
Tanda hubung digunakan apabila huruf-huruf dirangkaikan dengan bilangan, huruf kecil, atau huruf kecil yang dirangkaikan dengan huruf kapital
Contoh:                   *Abad ke-20
                                *Ijazah SMA-nya hilang.

6.       TANDA-TANDA BACA YANG LAIN
Tanda tanda baca yang lain ialah tanda pisah (-), tanda elipsis (...), tanda tanya (?), tanda seru (!), tanda kurung (), tanda kurung siku([]), tanda garis miring(/) dan tanda penyngkat/apostrof(‘)
Contoh:
Kemerdekaan bangsa itu- saya yain akan tercapai-diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
Rangkaian tamuan ini evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.



NAMA  : Supardi putra munggaran
KELAS : 2IA04
NPM     : 58413699
Sumber : Buku Bahasa Indonesia Univesitas Gunadarma